Negara “Lem Aibon”
oleh : Totoh Wildan Tohari Pada suatu hari yang cerah, seorang anak lelaki kumuh masuk ke dalam angkutan kota. Penampilan tadi membuat penumpang lain menjadi was-was. Memakai topi yang seperti sudah lama tak dicuci, berpadu dengan banyak sisa lem yang menempel di wajah dan tangan si anak lelaki ini. Setelah beberapa meter berjalan, anak lelaki itu mengeluarkan sebuah lem aibon dan menghisap tanpa menghiraukan kehadiran penumpang lain. Hisapan demi hisapan terus dilakukan anak lelaki ini, berpadu dengan tatapan risih penumpang lain. Cerita anak pecandu lem aibon di atas, merupakan satu cerminan kecil potret buram generasi “anak zaman now” perkotaan yang terbuai dalam dunia anak jalanan. Kerasnya hidup dijalanan memberikan andil lahirnya generasi anak lem tadi. Aroma lem aibon bagi anak tadi, mungkin seperti hiburan murah di tengah kehidupan perkotaan yang memang kian menjauh dari nilai-nilai moral, hukum dan lokal. Fenomena anak lem tadi jika ditelusuri, merupakan sindrom