Cerita Liburan

Liburan semester ganjil itu hampir berakhir. Sebulan lebih waktu belajar di pindahkan dari kampus ke luar kampus. Ada banyak cerita yang bisa ku bagi tentang belajar di luar kampus itu.

Cerita pertama dari liburan ini adalah demo besar di kampusku menentang nilai Uang  Kuliah  Tunggal atau UKT. Penetapan UKT ini dianggap sewenang-wenang oleh para mahasiswa. UKT baru ini khusus diterapkan kepada mahasiswa semester 2. Hanya saja, praktek UKT ini sangat merugikan mahasiswa semester 2. Kerugian tersebut karena UKT ini membagi mahasiswa menjadi 5 klaster, dari yang dianggap mampu sampai yang kurang mampu. Hanya saja, banyak mahasiswa yang seharusnya masuk kategori kurang mampu dimasukan ke kategori mampu. Setelah diselidiki, ternyata ada mekanisme yang salah dalam pengkategorian klaster, selain itu sistem di kampusku ternyata belum siap memakai sistem klaster ini, sehingga terjadi kekacauan dimana-mana.

Sehari setelah liburan, mahasiswa dari berbagai elemen, mulai dari semester 2 sampai 8 turun ke jalan untuk menuntut pembatalan SK Rektor tentang UKT ini. Mahasiswa dari semester 4 sampai 8 turun dikarenakan kepedulian mereka kepada semester 2 sebagai "korban" atas aturan baru soal UKT.
Mahasiswa berdemo dan diterima oleh Wakil Rektor 1 dan 2, hanya saja apa yang diharapkan ternyata tidak sesuai dan hanya berisi janji untuk memperbaiki mekanisme, dan menolak tuntutan untuk membatalkan SK Rektor tentang UKT.



Cerita kedua adalah tentang kampung halamanku sendiri. Tahun baru adalah moment yang selalu kugunakan untuk pulang dan menengok keluarga di sana, Meski jarak kampus ke kampung halaman tidak jauh, tapi aku sendiri jarang pulang. Seminggu lamanya kau habiskan waktu bersama kelurga,dan kembali ke kebiasaan lama, yaitu membantu orang tua membuat opak. Satu hal yg paling kusyukuri adalah karena membuat opak harus mulai dari pagi-pagi sekali, aku bisa bangun jam 5 pagi. Luar biasa he....



Cerita ketiga adalah setelah kembali pulang ke Bandung. Ada satu kegiatan yang kuikuti sembari menunggu masuk kuliah adalah mengikuti sekolah pengelolaan keberagaman dan perdamaian. Keikutsertaan dalam sekolah ini, karena aku berhasil menjadi 23 peserta yang lolos seleksi. Enam hari lamanya aku mengikuti sekolah yang diadakan di Lembang. Ada banyak ilmu baru soal keberagaman, toleransi dan perdamaian. Selain itu ada kawan-kawan baru dari lintas agama, lintas komunitas, lintas kampus dan lintas gender juga. Alhamdulilah.



Liburan yang dikatakan garing ( karena tidak ke tempat wow), tapi sangat bermakna. Ayo kembali ke kampus. Cayoooooooooooooooooo


Comments

  1. aktivis di kampus ya? semoga kuliahnya lancar dan ilmunya bermanfaat..
    *karena aku kuliahnya penuh tantangan ekonomi dan setelah lulus malah gak sesuai jurusan... Y_Y

    ReplyDelete
    Replies
    1. aktivis kampus apanya ha..... cuma mengisi waktu saja he....

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sinetron Dunia Terbalik dan Kampanye Kesetaraan Gender

Mahasiswa Sulit Bangun Pagi